Sejarah Jalan Raya
Jalan raya sudah ada semenjak insan memerlukan area untuk berjalan terlebih-lebih sesudah menemukan kendaraan beroda diantaranya berupa kereta yang ditarik kuda. Tidak terang dikatakan bahwa peradaban mana yang lebih dahulu menciptakan jalan raya. Akan tetapi hampir semua peradaban tidak terlepas dari keberadaan jalan raya tersebut.
Jalan raya sudah ada semenjak insan memerlukan area untuk berjalan terlebih-lebih sesudah menemukan kendaraan beroda diantaranya berupa kereta yang ditarik kuda. Tidak terang dikatakan bahwa peradaban mana yang lebih dahulu menciptakan jalan raya. Akan tetapi hampir semua peradaban tidak terlepas dari keberadaan jalan raya tersebut.
Salah satu sumber menyampaikan bahwa jalan raya muncul pada 3000 SM. Jalan tersebut masih berupa jalan setapak dengan kontruksi sesuai dengan kendaraan beroda padaknya diduga antara masa itu. Letaknya diduga antara Pegunungan Kaukasus dan Teluk Persia. Jalan raya Mesopotamia-Mesir Seiring perkembangan peradaban di Timur tengah pada masa 3000 SM, maka dibangunlah jalan raya yang menghubungkan Mesopotamia-Mesir. Selain untuk perdagangan, jalan tersebut berkhasiat untuk kebudayaan bahkan untuk peperangan. Jalan utama pertama di tempat itu, disebut-sebut yakni Jalan Bangsawan Persia yang terentang dari Teluk Persia sampai Laut Aegea sepanjang 2857 km. Jalan ini bertahan dari tahun 3500-300 SM.
Di Eropa, jalan tertua disebut-sebut yakni Jalur Kuning yang berawal dari Yunani dan Tuscany sampai Laut Baltik.
Di Asia timur, bangsa Cina membangun jalan yang menghubungkan kota-kota utamanya yang bila digabung mencapai 3200 km.
"Banyak jalan menuju Roma" begitulah istilah yang umum dikenal mengenai jalan-jalan Romawi. Istilah tersebut tidaklah keliru lantaran bangsa Romawi banyak membangun jalan. Di puncak kejayaannya , bangsa Romawi membangun jalan sepanjang 85.000 km yang terbentang dari Inggris sampai Afrika Utara, dari pantai Samudera Atlantik di Semenanjung Iberia sampai Teluk Persia. Keberadaan jalan tersebut diabadikan dalam peta yang dikenal sebagai Peta Peutinger.
Herman Willem Daendels yakni seorang Gubernur-Jendral Hindia-Belanda yang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 – 1811. Pada masa itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis. Pada masa jabatannya ia membangun jalan raya pada tahun 1808 dari Anyer sampai Panarukan. Sebagian dari jalan ini kini menjadi Jalur Pantura (Pantai Utara) yang membentang sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Pembangunan jalan ini yakni proyek monumental namun dibayar dengan banyak pelanggaran hak-hak asasi insan lantaran dikerjakan secara paksa tanpa imbalan pantas.
Manfaat yang diperoleh dari jalan ini yakni sebagai jalan pertahanan militer. Selain itu dari segi ekonomi guna menunjang tanam paksa (cultuur stelsel) hasil produk kopi dari pedalaman Priangan semakin banyak yang diangkut ke pelabuhan Cirebon dan Indramayu padahal sebelumnya tidak terjadi dan produk itu membusuk di gudang-gudang kopi Sumedang, Limbangan, Cisarua, dan Sukabumi. Selain itu, dengan adanya jalan ini perjalanan darat Surabaya-Batavia yang sebelumnya ditempuh 40 hari bisa dipersingkat menjadi tujuh hari. Ini sangat bermanfaat bagi pengiriman surat yang oleh Daendels kemudian dikelola dalam dinas pos.
Sejarah Konstruksi Membangun Jalan
Dalam sejarahnya, aneka macam macam teknik digunakan untuk membangun jalan raya. Di Eropa Utara yang repot dengan tanah berair yang berupa "bubur", dipilih jalan kayu berupa gelondongan kayu dipasang diatas ranting, kemudian diatasnya disusun kayu secara melintang berpotongan untuk melalui rintangan tersebut.
Di kepulauan Malta ada bab jalan yang ditatah supaya kendaraan tidak meluncur turun. Sedangkan masyarakat di Lembah Sungai Indus, sudah membangun jalan dari bata yang disemen dengan bituna (bahan aspal) supaya tetap kering. Dapat dikatakan, pemakaian materi aspal sudah dikenal semenjak milenium ke 3 sebelum masehi dikawasan ini, terbukti di Mahenjo Daro, Pakistan, terdapat penampung air berbahan watu bata bertambalkan aspal.
Konstruksi jalan Bangsa Romawi berciri khas lurus dengan empat lapisan. Lapisan pertama berupa hamparan pasir atau adukan semen, lapisan berikutnya berupa watu besar datar yang kemudian disusul lapisan kerikil dicampur dengan kapur, kemudian lapisan tipis permukaan lava yang menyerupai watu api. Ketebalan jalan itu sekitar 0,9-1,5 m. Rancangan Jalan Romawi tersebut termasuk mutakhir sebelum muncul teknologi jalan modern di selesai masa XVIII atau awal masa XIX. Sayangnya jalan itu rusak ketika Romawi mulai runtuh.
Seorang skotlandia berjulukan Thomas Telford (1757 - 1834) menciptakan rancangan jalan raya, di mana watu besar pipih diletakan menghadap ke atas atau berdiri dan kini dikenal dengan pondasi jalan Telford. Konstruksi ini sangat besar lengan berkuasa terutama sebagai pondasi jalan, dan sangat padat karya lantaran harus disusun dengan tangan satu per satu. Banyak jalan yang bermutu baik dengan konstruksi Telford, tetapi tidak mudah memakan waktu.
Oleh lantaran itu ada konstruksi berikutnya oleh John Loudon Mc Adam (1756-1836). Konstruksi jalan yang di Indonesia dikenal dengan jalan Makadam itu lahir berkat semangat menciptakan banyak jalan dengan biaya murah. Jalan tersebut berupa watu pecah yang diatur padat dan ditimbun dengan kerikil. Jalan Makadam sangat praktis, watu pecah digelar tidak perlu disusun satu per satu dan saling mengunci sebagai satu kesatuan.
Di selesai masa ke XIX, seiring dengan maraknya penggunaan sepeda, pada 1824 dibangun jalan aspal namun dengan cara menaruh blok-blok aspal. Jalan bersejarah itu sanggup disaksikan di Champ-Elysess, Paris, Perancis. Jalan aspal yang bersipat lebih plastis atau sanggup kembang susut yang baik terhadap perubahan cuaca dan sebagai pengikat yang lebih tahan air.
Di Skotlandia, hadir jalan beton yang dibentuk dari semen portland pada 1865. Sekarang banyak jalan tol dengan konstruksi beton (tebal minimum 29 cm) dan tahan sampai lebih dari 50 tahun serta sangat besar lengan berkuasa sekali memikul beban besar.
Jalan Aspal modern merupakan hasil karya imigran Belgia Edward de Smedt di Columbia University, New York. Pada tahun 1872, ia sukses merekayasa aspal dengan kepadatan maksimum. Aspal itu digunakan di Battery Park dan Fifth Avenue, New York, tahun 1872 dan Pennsylvania Avenue, Washington D.C pada tahun 1877.
Pada dikala ini sedikitnya 90 % jalan utama di perkotaan selalu memakai materi aspal.
Pengertian Jalan Raya
Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu tempat dengan tempat yang lain. Biasanya jalan besar ini memiliki ciri-ciri berikut:
- Digunakan untuk kendaraan bermotor
- Digunakan oleh masyarakat umum
- Dibiayai oleh perusahaan negara
- Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan
Sistem Jalan Raya
- Jalan
- Jalan raya nasional atau rute federal
- Jalan raya negeri atau wilayah
- jalan kota
- Jalan-jalan lain termasuk jalan kampung dan jalan estet
- jalan tol
Di sini harus diingat bahwa tidak semua jalan yang sanggup dilalui oleh kendaraan bermotor itu jalan raya. Contohnya lintasan-lintasan di daerah perkebunan. Di Malaysia jalan raya yang sah haruslah diumumkan oleh pihak berkuasa.
Pembangunan Jalan Raya.
Pembangunan Jalan Raya.
Pada dasarnya pembangunan jalan raya yakni proses pembukaan ruangan kemudian lintas yang mengatasi pelbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan jembatan dan terowong, bahkan juga pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan penebasan hutan). Berbagai jenis mesin pembangun jalan akan digunakan untuk proses ini.
Muka bumi harus diuji untuk melihat kemampuannya untuk menampung beban kendaraan. Berikutnya, jikalau perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan tanah yang lebih keras. Lapisan tanah ini akan menjadi lapisan dasar. Seterusnya di atas lapisan dasar ini akan dilapisi dengan satu lapisan lagi yang disebut lapisan permukaan. Biasanya lapisan permukaan dibentuk dengan aspal ataupun semen.
Pengaliran air merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pembangunan jalan raya. Air yang berkumpul di permukaan jalan raya sesudah hujan tidak hanya membahayakan pengguna jalan raya, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan raya. Karena itu permukaan jalan raya bergotong-royong tidak betul-betul rata, sebaliknya memiliki landaian yang berarah ke selokan di pinggir jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir kembali ke selokan.
Setelah itu retroflektor dipasang di tempat-tempat yang berbahaya menyerupai belokan yang tajam. Di permukaan jalan mungkin juga akan diletakkan "mata kucing", yakni homogen benda bersinar menyerupai watu yang "ditanamkan" di permukaan jalan raya. Fungsinya yakni untuk membuktikan batas lintasan.
Perekonomian jalan raya.
Jalan raya sanggup meningkatkan acara ekonomi di suatu tempat lantaran menolong orang untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan. Dengan adanya jalan raya, komoditi sanggup mengalir ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat sanggup dijual kepada pasaran di luar wilayah itu. Selain itu, jalan raya juga menyebarkan ekonomi kemudian lintas di sepanjang lintasannya. Contohnya, di pertengahan lintasan jalan raya utama yang menghubungkan bandar-bandar besar, penduduk setempat sanggup menjual makanan kepada sopir truk yang kerap lewat di situ. Satu referensi yang baik bagi ekonomi kemudian lintas sanggup dilihat di pasar Machap, Johor Malaysia. Sehubungan itu, Machap telah menjadi tempat istirahat bagi bus jarak-jauh lantaran adanya kemudahan istirahat yang lengkap di situ dan juga letaknya di pertengahan Lebuh Raya Utara Selatan. Di Machap, penumpang-penumpang bus akan membelanjakan uang untuk pelayanan restoran dan kamar kecil.
Ekonomi Trafik-Istirihat menyerupai yang berlaku di Machap bergotong-royong tidak hanya bergantung kepada lokasi dan juga fasilitas. Yang lebih penting ialah kekerabatan pihak pemilik restoran dengan sopir bus. Untuk menarik lebih banyak sopir bus tiba ke mari bersama penumpangnya, pemilik restoran berusaha menggoda sopir bus dengan menyediakan makanan dan rokok gratis kepada mereka. Tetapi cara yang paling baik ialah menghubungi pribadi perusahaan bus tersebut supaya menentukan suatu tempat sebagai tempat istirahat yang tetap.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_raya
0 Response to "Definisi Dan Jalan Raya"
Post a Comment