Contoh Budaya Organisasi

( 13 halaman )




BAB I
PENDAHULUAN



A.  Latar Belakang
Tipe-tipe organisasi ketika ini sangat bervariasi dalam hal ruang lingkup dan ukuran dan mungkin akan mempunyai beberapa praktik yang unik pada organisasi itu. Misalnya, sebuah organisasi yang umum ialah organisasi akademik yaitu universitas. Terdapat beberapa ritual dalam perguruan tinggi, menyerupai orientasi mahasiswa baru, serta masakan kantin. Praktik-praktik menyerupai bimbingan dan magang juga memberi ciri kebanyakan institusi di perguruan tinggi.
Jelaslah bahwa inti dari kehidupan organisasi ditemukan di dalam budayanya. Dalam hal ini, budaya tidak mengacu pada keanekaragaman ras, etnis, dan latar belakang individu. Melainkan budaya ialah suatu cara hidup di dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi meliputi iklim atau atmosfer emosional dan psikologis. Hal ini mungkin meliputi semangat kerja karyawan, sikap, dan tingkat produktivitas. Budaya organisasi juga meliputi simbol (tindakan, rutinitas, percakapan, dst.) dan makna-makna yang dilekatkan orang pada simbol simbol ini. Makna dan pemahaman budaya dicapai melalui interaksi yang terjadi dalam organisasi tersebut.
B.  Rumusan Masalah
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka pada makalah ini penulis mengambil rumusan kasus sebagai berikut:
1.    Apakah pengertian dari budaya organisasi?
2.    Apa saja tingkatan-tingkatan budaya organisasi?
3.    Apakah Ciri-ciri dari budaya organisasi?
4.    Bagaimana peranan atau fungsi budaya organisasi?
5.    Apakah aspek-aspek dari budaya organisasi?
C.  Tujuan Pembahasan
Tujuan penulis yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui:
1.    Pengertian budaya organisasi.
2.    Tingkatan-tingkatan budaya organisasi.
3.    Ciri-ciri dari budaya organisasi.
4.    Peranan atau fungsi budaya organisasi.
5.    Aspek-aspek budaya organisasi.







BAB II
LANDASAN TEORI



A.    Pengertian
1.    Budaya
Kita tinjau Pengertian budaya itu sendiri berdasarkan : “The International Encyclopedia of the Social Science” (1972) sanggup dilihat berdasarkan dua pendekatan yaitu pendekatan proses (process-pattern theory, culture pattern as basic) didukung oleh Franz Boas (1858-1942) dan Alfred Louis Kroeber (1876-1960). Bisa juga melalui pendekatan structural-fungsional (structural-functional theory, social structure as abasic) yang dikembangkan oleh Bonislaw Mallllinowski (1884-1942) dan Radclife-Brown yang kemudian dari dua pendekatan itu Edward Burnett Tylor (1832-1917 secara luas mendefinisikan budaya sebagai :”…culture or civilization, taken in its wide ethnographic ense, is that complex whole wich includes knowledge,belief, art, morals, law, custom and any other capabilities and habits acquired by man as a memmmber of society atau Budaya juga sanggup diartikan sebagai : “Seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan insan dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya melalui proses belajar(Koentjaraningrat, 2001: 72 ) sesuai dengan kekhasan etnik, profesi dan kedaerahan”(Danim, 2003:148).
Arti Kata Budaya Secara Etimologis berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta “Bodhya” yang berarti nalar budi, sinonimnya ialah kultur yang berasal dari bahasa Inggris Culture atau Cultuur dalam Bahasa Belanda. Kata Culture sendiri berasal dari bahasa Latin Colere (dengan akar kata “Calo” yang berarti mengerjakan tanah, mengolah tanah atau memelihara ladang dan memelihara binatang ternak.
Arti Kata Budaya Secara Terminologis, budaya ialah suatu hasil dari budi dan atau daya, cipta, karya, karsa, pikiran dan adat istiadat insan yang secara sadar maupun tidak, sanggup diterima sebagai suatu sikap yang beradab. Dikatakan membudaya jikalau kontinu.
2.    Organisasi
Arti Kata Organisasi Secara Etimologis Tubuh atau alat tubuh, aturan, susunan, perkumpulan dari kelompok tertentu dengan dasar ideologi yang sama.
Arti Kata Organisasi Secara Terminologis, Organisasi ialah kesatuan (Entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif sanggup diidentifikasikan, yang bekerja atas dasar yang relative terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
James D. Mooney memperlihatkan pengertian Organisasi ialah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama  (Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose).
Chester L. Barnard Organisasi ialah sebagai sebuah sistem wacana kegiatan kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu, yang sebagian besar wacana duduk masalah silaturahmi (Organization is a system of cooperative activities of two or more person something intangible and impersonal.  Largely a matter of relationship).
Dwight Waldo Organisasi ialah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem manajemen (Organization is the structure of authoritative and habitual personal interrelations in an administrative system),
Prof Dr. Sondang P. Siagian, organisasi ialah setiap bentuk komplotan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.” dan masih banyak lagi lainnya.
B.    Asal muasal budaya organisasi
Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melaksanakan segala sesuatu yang ada di sebuah organisasi ketika ini merupakan hasil atau akhir dari yang telah dilakukan sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya di masa lalu. Hal ini mengarah pada sumber tertinggi budaya sebuah organisasi: para pendirinya.
Secara tradisional, pendiri organisasi mempunyai dampak besar terhadap budaya awal organisasi tersebut. Pendiri organisasi tidak mempunyai hambatan alasannya ialah kebiasaan atau ideologi sebelumnya. Ukuran kecil yang biasanya mencirikan organisasi gres lebih jauh memudahkan pendiri memaksakan visi mereka pada seluruh anggota organisasi. Proses penyiptaan budaya terjadi dalam tiga cara. Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan seperasaan dengan mereka. Kedua, pendiri melaksanakan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara pikir dan berperilakunya kepada karyawan. Terakhir, sikap pendiri sendiri bertindak sebagai model tugas yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan, dengan demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai, dan perkiraan pendiri tersebut. Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri kemudian dipandang sebagai faktor penentu utama keberhasilan itu. Di titik ini, seluruh kepribadian para pendiri jadi menempel dalam budaya organisasi.
Pada dasarnya apabila dilihat dari bentuknya, organisasi merupakan sebuah masukan (input) dan luaran (output) serta bisa juga dilihat sebagai living organism yang mempunyai badan dan kepribadian, sehingga terkadang sebuah organisasi bisa dalam kondisi sakit (when an organization gets sick). Sehingga organisasi dianggap Sebagai suatu output (luaran) mempunyai sebuah struktur (aspek anatomic), teladan kehidupan (aspek fisiologis) dan system budaya (aspek kultur) yang berlaku dan ditaati oleh anggotanya.
Dari pengertian Organisasi sebagai output (luaran) inilah melahirkan istilah budaya organisasi atau budaya kerja ataupun lebih dikenal didunia pendidikan sebagai budaya akademis.




BAB III
PEMBAHASAN



A.  Pengertian Budaya Organisasi
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menuntaskan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang membuat keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya niscaya terbentuk dalam organisasi dan sanggup pula dirasakan keuntungannya dalam memberi donasi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi berdasarkan beberapa ahli:
Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi ialah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun sikap dari anggota organisasi itu sendiri.
Menurut Tosi, Rizzo, Carroll menyerupai yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi ialah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi ialah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu, yang memberi pengertian budaya organisasi antara lain sebagai:
1.    Nilai-nilai lebih banyak didominasi yang didukung oleh organisasi.
2.    Falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan.
3.    Cara pekerjaan dilakukan di tempat itu.
4.    Asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat di antara anggota organisasi.
Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi ialah teladan dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang bisa mengikuti keadaan dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang gres sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan mencicipi kasus yang dihadapi.
Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku.
Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam makalah ini ialah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.
B. Tingkatan-tingkatan budaya organisasi
Selanjutnya budaya organisasi sanggup ditemukan dalam tiga tingkatan, yaitu:
1. Artefak
Pada tingkat ini budaya bersifat kasat mata tetapi seringkali tidak sanggup diartikan, contohnya lingkungan fisik organisasi, teknologi, dan cara berpakaian. Analisis pada tingkat ini cukup rumit alasannya ialah gampang diperoleh tetapi sulit ditafsirkan.
2. Nilai
Nilai mempunyai tingkat kesadaran yang lebih tinggi daripada artefak. Nilai ini sulit diamati secara pribadi sehingga untuk menyimpulkannya seringkali diharapkan wawancara dengan anggota organisasi yang mempunyai posisi kunci atau dengan menganalisis kandungan artefak menyerupai dokumen.
3. Asumsi dasar
Merupakan bab penting dari budaya organisasi. Pada tingkat ini budaya diterima begitu saja, tidak kasat mata dan tidak disadari. Asumsi ini merupakan reaksi yang bermula dari nilai-nilai yang didukung. Bila perkiraan telah diterima maka kesadaran akan menjadi tersisih. Dengan kata lain perbedaan antara perkiraan dengan nilai artefak terletak pada apakah nilai-nilai tersebut masih diperdebatkan dan diterima apa adanya atau tidak.
C. Ciri-ciri budaya organisasi
Menurut Robbins (1996:289), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:
1.    Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.
2.    Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan memperlihatkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.
3.    Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang dipakai untuk mencapai hasil tersebut.
4.    Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan imbas pada orang-orang di dalam organisasi itu.
5.    Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu.
6.    Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
7.    Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.
Dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan diperoleh citra beragam dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi itu, 




  BERSAMBUNG .............





   
     FILE TERSUSUN RAPI FORMAT DOCX (bisa di edit)
     silahkan sms langsung, file akan dikirim via email







 TERIMAKASIH .............SEMOGA BERMANFAAT

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Budaya Organisasi"

Post a Comment