Definisi Dan Guru

Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan kiprah utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi penerima didik.

Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 ihwal Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1, mengenai ketentuan umum butir 6, pendidik ialah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Dengan kata lain, sanggup dikatakan bahwa guru ialah pendidik.

Menurut UU no. 14 tahun 2005 “ Guru ialah pendidik profesional dengan kiprah utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi penerima didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 377), yang dimaksud dengan guru ialah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Pengertian guru berdasarkan KBBI di atas, masih sangat umum dan belum bisa menggambarkan sosok guru yang sebenarnya, sehingga untuk memperjelas citra ihwal seorang guru diharapkan definisi-definisi lain.

Menurut Suparlan dalam bukunya yang berjudul Menjadi Guru Efektifi, mengungkapkan hal yang berbeda ihwal pengertian guru. Menurut Suparlan (2008: 12), guru sanggup diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya. Namun, Suparlan (2008: 13) juga menambahkan bahwa secara legal formal, guru ialah seseorang yang memperoleh surat keputusan (SK), baik dari pemerintah maupun pihak swasta untuk mengajar.

Arti umum
Guru ialah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru mirip ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang gres sanggup juga dianggap seorang guru.

Arti khusus
Dalam agama Hindu, guru merupakan simbol bagi suatu kawasan suci yang berisi ilmu (vidya) dan juga pembagi ilmu. Seorang guru ialah pemandu spiritual atau kejiwaan murid-muridnya. Dalam agama Buddha, guru ialah orang yang memandu muridnya dalam jalan menuju kebenaran. Murid seorang guru memandang gurunya sebagai jelmaan Buddha atau Bodhisattva. Dalam agama Sikh, guru mempunyai makna yang mirip dengan agama Hindu dan Buddha, namun posisinya lebih penting lagi lantaran salah satu inti pemikiran agama Sikh ialah kepercayaan terhadap pemikiran sepuluh guru Sikh. Hanya ada sepuluh guru dalam agama Sikh. Guru pertama, Guru Nanak Dev ialah pendiri agama ini. Orang India, China, Mesir, dan Israel mendapatkan pengajaran dari guru yang merupakan seorang imam atau nabi. Oleh alasannya ialah itu seorang guru sangat dihormati dan populer di masyarakat serta menganggap guru sebagai pembimbing untuk menerima keselamatan dan dihormati bahkan lebih dari orang renta mereka.

Peran Guru 
Para pakar pendidikan di Barat telah melaksanakan penelitian ihwal kiprah guru yang harus dilakoni. Peran guru yang bermacam-macam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut ialah sebagai berikut :
  1. Guru Sebagai Pendidik, Guru ialah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para penerima didik, dan lingkungannya. Oleh lantaran itu, guru harus mempunyai standar kualitas tertentu, yang meliputi tanggung jawab, wibawa, sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan disiplin.
  2. Guru Sebagai Pengajar, Kegiatan berguru penerima didik dipengaruhi oleh banyak sekali factor, mirip motivasi, kematangan, hubungan penerima didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa kondusif dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran penerima didik sanggup berguru dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi terang bagi penerima didik dan terampil dalam memecahkan masalah. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu : Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis, Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan, Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji bahan standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan. Agar pembelajaran mempunyai kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya dikala mempelajari bahan standar.
  3. Guru Sebagai Pembimbing, Guru sanggup diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, tabiat dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
  4. Guru Sebagai Pelatih, Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Hal ini lebih ditekankan lagi dalam kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, lantaran tanpa latihan tidak akan bisa memperlihatkan penguasaan kompetensi dasar dan tidak akan jago dalam banyak sekali keterampilan yang dikembangkan sesuai dengan bahan standar.
  5. Guru Sebagai Penasehat, Guru ialah seorang penasehat bagi penerima didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak mempunyai latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak sanggup berharap untuk menasehati orang. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru sanggup menyadari kiprahnya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.
  6. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator), Guru menerjemahkan pengalaman yang telah kemudian ke dalam kehidupan yang bermakna bagi penerima didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang renta mempunyai arti lebih banyak daripada nenek kita. Seorang penerima didik yang berguru sekarang, secara psikologis berada jauh dari pengalaman insan yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan. Tugas guru ialah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh penerima didik. Sebagai jembatan antara generasi renta dan genearasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi eksklusif yang terdidik.
  7. Guru Sebagai Model dan Teladan, Guru merupakan model atau teladan bagi para penerima didik dan semua orang yang menganggap beliau sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa kiprah ini tidak gampang untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja eksklusif dan apa yang dilakukan guru akan menerima sorotan penerima didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru : Sikap dasar, Bicara dan gaya bicara, Kebiasaan bekerja, Sikap melalui pengalaman dan kesalahan, Pakaian, Hubungan kemanusiaan, Proses berfikir, Perilaku neurotis, Selera, Keputusan, Kesehatan, Gaya hidup secara umum sikap guru sangat menghipnotis penerima didik, tetapi penerima didik harus berani menyebarkan gaya hidup pribadinya sendiri. Guru yang baik ialah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan dikala memang bersalah. Kesalahan harus diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
  8. Guru Sebagai Pribadi, Guru harus mempunyai kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang sering dikemukakan ialah bahwa “guru bisa digugu dan ditiru”. Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk dilaksanakan dan teladan hidupnya bisa ditiru atau diteladani.  Jika ada nilai yang bertentangan dengan nilai yang dianutnya, maka dengan cara yang sempurna disikapi sehingga tidak terjadi benturan nilai antara guru dan masyarakat yang berakibat terganggunya proses pendidikan bagi penerima didik. Guru perlu juga mempunyai kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya, antara lain melalui acara olah raga, keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki, alasannya ialah jika tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkutan kurang bisa diterima oleh masyarakat.
  9. Guru Sebagai Peneliti, Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaannya memerlukan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi lingkungan. Untuk itu diharapkan banyak sekali penelitian, yang didalamnya melibatkan guru. Oleh lantaran itu guru ialah seorang pencari atau peneliti. Menyadari akan kekurangannya guru berusaha mencari apa yang belum diketahui untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas. Sebagai orang yang telah mengenal metodologi tentunya ia tahu pula apa yang harus dikerjakan, yakni penelitian.
  10. Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas, Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan memperlihatkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya acara membuat sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk membuat sesuatu. Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani penerima didik, sehingga penerima didik akan menilaianya bahwa ia memang kreatif dan tidak melaksanakan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas memperlihatkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru kini lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.
  11. Guru Sebagai Pembangkit Pandangan, Dunia ini panggung sandiwara, yang penuh dengan banyak sekali kisah dan peristiwa, mulai dari kisah konkret hingga yang direkayasa. Dalam hal ini, guru dituntut untuk memperlihatkan dan memelihara pandangan ihwal keagungan kepada pesarta didiknya. Mengembangkan fungsi ini guru harus terampil dalam berkomunikasi dengan penerima didik di segala umur, sehingga setiap langkah dari proses pendidikan yang dikelolanya dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini.
  12. Guru Sebagai Pekerja Rutin, Guru bekerja dengan keterampilan dan kebiasaan tertentu, serta acara rutin yang amat diharapkan dan seringkali memberatkan. Jika acara tersebut tidak dikerjakan dengan baik, maka bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru pada semua peranannya.
  13. Guru Sebagai Pemindah Kemah, Hidup ini selalu berubah dan guru ialah seorang pemindah kemah, yang suka memindah-mindahkan dan membantu penerima didik dalam meninggalkan hal usang menuju sesuatu yang gres yang bisa mereka alami. Guru berusaha keras untuk mengetahui persoalan penerima didik, kepercayaan dan kebiasaan yang menghalangi kemajuan serta membantu menjauhi dan meninggalkannya untuk mendapatkan cara-cara gres yang lebih sesuai. Guru harus memahami hal yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi penerima didiknya.
  14. Guru Sebagai Pembawa Cerita, Sudah menjadi sifat insan untuk mengenal diri dan menanyakan keberadaannya serta bagaimana bekerjasama dengan keberadaannya itu. Tidak mungkin bagi insan hanya muncul dalam lingkungannya dan bekerjasama dengan lingkungan, tanpa mengetahui asal usulnya. Semua itu diperoleh melalui cerita. Guru tidak takut menjadi alat untuk memberikan cerita-cerita ihwal kehidupan, lantaran ia tahu sepenuhnya bahwa dongeng itu sangat bermanfaat bagi manusia. Cerita ialah cermin yang anggun dan merupakan tongkat pengukur. Dengan dongeng insan bisa mengamati bagaimana memecahkan persoalan yang sama dengan yang dihadapinya, menemukan gagasan dan kehidupan yang nampak diharapkan oleh insan lain, yang bisa diadaptasi dengan kehidupan mereka. Guru berusaha mencari dongeng untuk membangkitkan gagasan kehidupan di masa mendatang.
  15. Guru Sebagai Aktor, Sebagai seorang aktor, guru melaksanakan penelitian tidak terbatas pada bahan yang harus ditransferkan, melainkan juga ihwal kepribadian insan sehingga bisa memahami respon-respon pendengarnya, dan merencanakan kembali pekerjaannya sehingga sanggup dikontrol. Sebagai aktor, guru berangkat dengan jiwa dedikasi dan wangsit yang dalam yang akan mengarahkan kegiatannya. Tahun demi tahun sang actor berusaha mengurangi respon bosan dan berusaha meningkatkan minat para pendengar.
  16. Guru Sebagai Emansipator, Dengan kecerdikannya, guru bisa memahami potensi penerima didik, menghormati setiap insane dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa pengalaman, legalisasi dan dorongan seringkali membebaskan penerima didik dari “self image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah diri. Guru telah melaksanakan kiprah sebagai emansipator dikala penerima didik yang dicampakkan secara moril dan mengalami banyak sekali kesulitan dibangkitkan kembali menjadi eksklusif yang percaya diri.
  17. Guru Sebagai Evaluator, Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, lantaran melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila bekerjasama dengan konteks yang hampir mustahil sanggup dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan mekanisme yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Penilaian harus adil dan objektif.
  18. Guru Sebagai Pengawet,Salah satu kiprah guru ialah mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi berikutnya, lantaran hasil karya insan terdahulu masih banyak yang bermakna bagi kehidupan insan kini maupun di masa depan. Sarana pengawet terhadap apa yang telah dicapai insan terdahulu ialah kurikulum. Guru juga harus mempunyai sikap positif terhadap apa yang akan diawetkan.
  19. Guru Sebagai Kulminator, Guru ialah orang yang mengarahkan proses berguru secara sedikit demi sedikit dari awal hingga selesai (kulminasi). Dengan rancangannya penerima didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap penerima didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini kiprah kulminator terpadu dengan kiprah sebagai evaluator. Guru sejatinya ialah seorang eksklusif yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta bisa mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Guru
http://anomsblg.wordpress.com/profesi-kependidikan/peran-guru-dalam-pembelajaran/

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Definisi Dan Guru"

Post a Comment