Contoh Teori Organisasi

( 27 halaman )




I.             PENGANTAR

Lingkungan organisasi yakni satuan kekuatan yang melingkupi suatu organisasi dan mempunyai potensi untuk menghipnotis cara beroperasi dan aksesnya ke sumber daya. Oleh alasannya yakni itu, lingkungan menjadi faktor penting bagi kelangsungan organisasi.

Pada kala global sekarang, tugas faktor lingkungan bahkan menjadi arus besar yang menuntut organisasi untuk mengambil langkah, yakni apakah harus ikut arus lingkungan global secara total sebagai follower atau melaksanakan modifikasi internal sehingga sanggup mengurangi ketergantungan atassumber daya.

Selanjutnya, bagaimana tugas lingkungan dan langkah strategis apa yang perlu diambil oleh organisasi akan dipaparkan lebih lanjut pada pembahasan makalah ini.

Semoga pemaparan makalah ini menjadi materi pelajaran bagi kami sekaligus koreksi untuk pembahasan berikutnya.


II.  LATAR BELAKANG

Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila ingin hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus sanggup mengikuti keadaan dengan lingkungannya. Kegagalan mengikuti keadaan terhadap lingkungan akan berakibat fatal. Organisasi tersebut akan mati.

Lingkungan organisasi sanggup dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal. Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan tehadap acara organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya (bahan baku, karyawan), memprosesnya menjadi output (produk: barang/jasa). Lingkungan internal berada dalam organisasi, misal: karyawan, direksi, pemegang saham.
Lingkungan juga sanggup dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai imbas eksklusif (direct) terhadap organisasi dan yang tidak eksklusif (indirect). Lingkungan yang kuat eksklusif sering disebut sebagai lingkungan kerja (task environment), sedangkan lingkungan yang kuat secara tidak eksklusif disebut lingkungan umum (general environtment).
Lingkungan eksklusif akan menghipnotis nasib organisasi secara langsung. Karena itu lingkungan tersebut juga sebagai stakeholder (pihak yang memilih nasib organisasi).


III.  PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. (Giffin, 2002).

Sedangkan berdasarkan (Ernie dan Kurniawan, 2005) organisasi merupakan sekumpulan orang atau kelompok yang mempunyai tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama.

Menurut jenisnya organisasi dibedakan menjadi:

1.      Organisasi profit

Suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapat profit/laba. Biasanya merupakan perusahaan besar menyerupai perusahaan manufaktur, bank umum, perusahaan asuransi, perusahaan ritel dan lain-lain, perusahaan kecil, koperasi dan perusahaan multinasional yang berorientasi pada laba.

2.      Organisasi Nonprofit/Nirlaba

Organisasi yang mempunyai tujuan tidak untuk mendapat profit/laba. Seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah kota, forum pendidikan negeri dan yayasan sosial.

Setiap organisasi mempunyai arah yang dipandu dengan penetapan tujuan dan pencapaiannya memerlukan manajemen. Faktor-faktor yang menghipnotis dalam pencapaian tujuan.

2.  LINGKUNGAN  ORGANISASI

Lingkungan perusahaan diartikan sebagai keseluruhan faktor luar (ekstern) dan faktor dalam (intern) organisasi yang mempunyai kekuatan eksklusif dan tidak eksklusif menghipnotis acara serta kelangsungan hidup organisasi perusahaan.
Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila ingin hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus sanggup mengikuti keadaan dengan lingkungannya. Kegagalan mengikuti keadaan terhadap lingkungan akan berakibat fatal. Organisasi tersebut akan mati.

Lingkungan organisasi sanggup dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal. Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan tehadap acara organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya (bahan baku, karyawan), memprosesnya menjadi output (produk: barang/jasa). Lingkungan internal berada dalam organisasi, misal: karyawan, direksi, pemegang saham.
Lingkungan juga sanggup dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai imbas eksklusif (direct) terhadap organisasi dan yang tidak eksklusif (indirect). Lingkungan yang kuat eksklusif sering disebut sebagai lingkungan kerja (task environment), sedangkan lingkungan yang kuat secara tidak eksklusif disebut lingkungan umum (general environtment).
Lingkungan eksklusif akan menghipnotis nasib organisasi secara langsung. Karena itu lingkungan tersebut juga sebagai stakeholder (pihak yang memilih nasib organisasi). Ada dua jenis lingkungan eksklusif yaitu eksternal dan internal.

1. Lingkungan Langsung Eksternal

Yang termasuk dalam lingkungan eksklusif eksternal :

(a)   Konsumen

Konsumen membeli produk yang dihasilkan organisasi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam bahasa pemasaran, konsumen sering disebut sebagai pasar yang diartikan sebagai orang yang mempunyai kebutuhan, uang, dan kesediaan untuk membelanjakan uangnya. Konsumen tentu saja sangat memilih nasib organisasi. Apabila suatu organisasi gagal memenuhi kebutuhan, organisasi akan ditinggalkan oleh konsumennya. Dengan demikian perusahaan harus mengenali perubahan selera atau kebutuhan konsumen tersebut.

(b)   Pemasok

Pemasok merupakan pihak yang menunjukkan input ke perusahaan. Input sanggup berupa materi baku, materi setengah jadi, karyawan, modal keuangan, informasi, atau jasa yang diharapkan organisasi.
                       Dalam sektor tertentu pemasok mempunyai kedudukan yang cukup kuat, sementara pada sektor lainnya pemasok mempunyai kedudukan yang relatif lemah terhadap perusahaan. Pemasok tunggal tentunya mempunyai kedudukan yang kuat dibanding dengan banyak pemasok.Hubungan yang bersahabat dengan pemasok sanggup mengefisienkan acara organisasi. Contoh: administrasi persediaan nol (just-in-time) yang sukses diterapkan di Jepang sangat bergantung pada keeratan antara organisasi dengan pemasok.

(c)   Pesaing

Organisasi perusahaan akan berebut konsumen dengan pesaing. Pesaing menunjukkan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Pesaing menunjukkan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Organiasasi juga akan bersaing dengan organisasi lainnya dalam memperebutkan sumberdaya. Contoh: organisasi akan bersaing memperoleh dana dari forum keuangan dan memperoleh karyawan yang berkualitas dari universitas.Oleh alasannya yakni itu Manajer  harus pintar memilih mana pesaing dan bagaimana menghadapi pesaing tersebut.

(d)   Pemerintah

Pemerintah mempunyai peranan penting dalam kehidupan organisasi. Pemerintah biasanya berfungsi sebagai wasit dan memastikan hukum berjalan dengan semestinya. Dalam tugas ini pemerintah akan mengeluarkan aturan-aturan perundangan yang akan menghipnotis kehidupan organisasi.
Melalui perusahaan negara (BUMN), pemeintah menjadi pesaing eksklusif suatu organisasi yang kebetulan berada pada bidang perjuangan yang sama. Manajer juga harus memahami proses pengambilan keputusan pemerintah. Meskipun pemerintah diharapkan menjadi wasit yang adil, tetapi pengambilan keputusan akan diwarnai oleh pembenturan kepentingan. Dengan demikian manajer sanggup melaksanakan antisipasi yang tepat.

(e)   Lembaga Keuangan

Organisasi akan tergantung pada forum keuangan. Lembaga keuangan akan menunjukkan input modal keuangan. Lembaga keuangan juga menjadi mediator bagi organisasi kepasar keuangan. Pasar keuangan akan memperlancar aliran dana dari pihak surplus dana ke pihak yang membutuhkan dana atau defisit dana. Manajer harus memilih alternatif pendanaan (hutang, obligasi, jual saham, leasing) yang paling murah dan fleksibel.

(f)   Kelompok-kelompok Lain

Selain kelompok-kelompok yang sudah disebutkan di atas, organisasi juga menghadapi kelompok lainnya (yang belum disebutkan) dari lingkungannnya. Kelompok tersebut biasanya  tergantung pada jenis acara organisasi. Organisasi perusahaan akan bergantung pada organisasi Serikat Pekerja. Organisasi rumah sakit akan berurusan dengan organisasi dokter atau jururawat.

2. Lingkungan Langsung Internal

Lingkungan  langsung internal berada dalam organisasi, bukan merupakan belahan dari lingkungan eksternal. Lingkungan internal menjadi belahan dari lingkungan yang dihadapi oleh manajer individual bukan organisasi secara keseluruhan.

(a)   Pekerja

Pekerja merupakan sumber daya organisasi. Jika karyawan dan organisasi atau manajer mempunyai tujuan yang sama maka organisasi akan berjalan dengan efektif. Tetapi kondisi tersebut tidak gampang dijelaskan dan dilaksanakan. Akibatnya sering terjadi tarik menarik kekuatan antara keduanya. Contoh: Manajemen tidak membayar upah sesuai upah minimum.
Beberapa alternatif dikembangkan untuk menyamakan kepentingan karyawan dan manajemen. Salah satu cara yakni ESOP (Employee Stock Ownership Plan),  dimana karyawan, baik eksklusif maupun tidak eksklusif mempunyai saham peusahaan di tempat mereka bekerja.

(b)   Dewan Komisaris

Komisaris ditunjuk untuk mewakili kepentingan pemegang saham, biasa dijumpai pada perusahaan dengan bentuk PT. Tugas pokok komisaris yakni mengawasi manajemen, memastikan administrasi bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.

(c)   Pemegang Saham

Pemegang saham menunjukkan modal ke perusahaan dalam bentuk penyertaan. Dengan demikian mereka mempunyai peusahaan dan mempunyai hak dan kewajiban. Hak mereka antara lain menyebarkan (share) keuntungan. Kewajiban mereka antara lain menanggung resiko perusahaan.

(d)   Jaringan Stakeholder

Pihak-pihak yang telah disebutkan, yang memilih nasib perusahaan (stakeholders), membentuk jaringan antar stakeholder dan dengan organisasi. Contoh, pemegang saham menunjuk dewan komisaris, kemudian dewan komisaris mengawasi kerja administrasi dan prestasi organisasi.
Stakeholder juga berperan ganda. Karyawan organisasi akan menjadi stakeholder sebagai karyawan dan juga sebagai stakeholder konsumen. Disamping itu stakeholder yang berbeda sanggup bersatu apabila memperjuangkan hal yang sama. Contoh, konsumen yang menginginkan gosip produk yang tidak menyesatkan maka mereka sanggup berafiliasi dengan pemerintah.
Kepentingan stakeholder tidak selalu sama, bahkan sering berbeda. Contoh, pemegang saham menginginkan tingkat keuntungan yang tinggi. Konsumen menginginkan kualitas dengan harga murah.

3.. Elemen Lingkungan Umum (Lingkungan Tidak Langsung)

Lingkungan umum menghipnotis organisasi melalui dua cara:Mendorong pembentukan stakeholder dan   Menciptakan lingkungan dimana organisasi harus mengantisipasi perubahan lingkungan tersebut.Contoh, tingkat pendidikan yang semakin tinggi menciptakan masyarakat semakin kritis, maka tuntutan semakin banyak, selanjutnya kadang mendorong timbulnya organisasi sosial (NGO) yang memperjuangkan kepentingan tertentu.

Berikut ini beberapa elemen lingkungan umum:

(a)   Demografi

Demografi menyangkut struktur kependudukan di lingkungan organisasi berada. Perubahan demografi akan mengakibatkan kesempatan sekaligus bahaya bagi organisasi tergantung bagaimana organisasi mengantisipasi perubahan tersebut. Misalnya, perpindahan penduduk dari desa ke kota. Gelombang organisasi ini menjadikan bisnis tertentu.

(b)   Gaya hidup

aya hidup merupakan manifestasi keluar yang nampak dari sikap  dan nilai seseorang. Gaya hidup suatu masyarakat akan berubah-ubah. Contoh, dengan semakin banyaknya pasangan rumah tangga yang bekerja semua, memunculkan kesempatan penitipan bayi/anak kecil, masakan siap saji (instant).

(c)   Nilai sosial

Nilai sosial akan kuat pada organisasi. Di setiap negara mempunyai nilai yang berbeda beda. Masyarakat bisnis yang sukses di Amerika yakni yang mempunyai daya saing individual yang tinggi, di Indonesia yakni mengandalkan pada jaringan kerjasama bisnis yang berati membutuhkan ketrampilan sosial yang tinggi dan kurang menonjolkan gaya kompetisi, dan di Jepang lebih menonjolkan kerjasama.

d.      Variabel Ekonomi

Jika suatu perekonomian mengalami resesi, organisasi akan semakin sulit bergerak. Manajer sanggup melihat indikator-indikator ekonomi untuk melihat kondisi ekonomi yang ada, diantaranya: tingkat inflasi, tingkat pengangguran, jumlah uang beredar, kurs rupiah terhadap uang asing, tingkat bunga, RAPBN, dan devisa negara.

e.      Politik

Banyak peraturan perundang-undangan yang menghipnotis organisasi dihasilkan melalui proses politik. Politik Internasional juga akan menghipnotis acara suatu organisasi. Karena itu perubahan politik di negara partner perdagangan utama harus diperhatikan oleh manajer.

f.      Teknologi

Perubahan teknologi akan merubah cara kerja organisasi, dan juga memunculkan stakeholder baru. Perubahan yang diakibatkan oleh teknologi lebih hening dibandingkan dengan perubahan yang terjadi oleh revolusi politik.

g.      Dimensi Internasional

Dimensi internasional menjadi semakin penting di kala globalisasi. Perekonomian negara-negara di dunia menjadi semakin terbuka. Perusahaan dengan kebijaksanaan global akan mencari sumberdaya dimana saja di dunia dengan tujuan mengopimalkan penggunaan sumberdaya. Perusahaan mencari modal di eropa alasannya yakni labih murah, mendirikan pabrik di Indonesia alasannya yakni tenaga kerja murah, menjual produknya di AS alasannya yakni pasar yang besar. Persaingan produk impor terperinci akan menghipnotis podusen lokal.

3. INTERORGANIZATIONAL RELATIONSHIPS






 BERSAMBUNG





Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Teori Organisasi"

Post a Comment