Contoh Teori Organisasi Perubahan Dalam Organisasi

( 24 halaman )




TEORI ORGANISASI
PERUBAHAN DALAM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUBAHAN





BAB I
PENDAHULUAN

I.1        Latar Belakang
Keefektifan organisasi seringkali menuntut implementasi perubahan. Hampir semua organisasi selalu memperkenalkan perubahan-perubahan kecil yang adaptif. Organisasi yang menghadapi perubahan lingkungan yang cepat mencari fleksibilitas dalam struktur mereka.  Perubahan intinya menuntut fleksibilitas, inovasi, dan jawaban yang cepat. 
Saat ini, telah banyak kita temukan banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh sebuah organisasi demi bertahan di lingkungannya dan mewujudkan tujuan-tujuan tertentu yang diharapkan akan menciptakan organisasi tersebut bisa terus bertahan menghadapi persaingan yang kian kentara di tengah majunya zaman.
Salah satu informasi yang sempat hangat berkembang di tengah-tengah masyarakat yakni perubahan logo Pertamina. Perusahaan yang beralih dari BUMN menjadi Perseroan Terbatas (PT) ini merupakan sebuah perusahaan yang mempunyai jalan masuk luas dalam pengelolaan minyak di negara kita. Adanya banyak sekali dilema yang muncul dari proses perubahan yang terjadi dalam badan Pertamina sempat menjadi sorotan publik. Oleh lantaran itu melalui makalah ini diharapkan perubahan yang terjadi di Pertamina sanggup dibahas secara menyeluruh dan jelas.

 I.2       Rumusan Masalah
1.      Apa latar belakang perubahan logo Pertamina?
2.      Jenis perubahan apa yang terjadi dalam Pertamina?
3.      Manajemen perubahan apa yang telah dilakukan oleh Pertamina?
4.      Apa dampak perubahan logo Pertamina tersebut?

  I.3      Tujuan  Penulisan
1.      Mengetahui apa latar belakang perubahan logo Pertamina.
2.      Mengetahui jenis perubahan apa yang terjadi dalam Pertamina.
3.      Mengetahui administrasi perubahan apa yang telah dilakukan oleh Pertamina.
4.      Mengetahui apa dampak perubahan logo Pertamina tersebut.







BAB II
LANDASAN TEORI

II.1      Pengertian Perubahan
Manajemen Perubahan yakni upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan lantaran terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan  dapat terjadi lantaran sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut. Perubahaan organisasi yakni perubahan yang terjadi pada pelaku organisasi, struktur organisasi dan teknologi dalam suatu organisasi dalam rangka mengarah keefektifan. Perubahan terjadi lantaran lingkungan yang tidak bebas dari ketidakpastian  dan perubahan bersifat niscaya agar  dapat tetap mempunyai eksistensi dan sanggup bertahan.
Perubahan mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, tanpa adanya perubahan maka sanggup dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama. Perubahan bertujuan biar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman yang disertai dengan kemajuan teknologi.
Menurut Sondang P. Siagian, tujuan utama dari terjadinya perubahan yakni untuk meningkatkan kemampuan organisasi dari setiap  dan semua orang di dalam organisasi yang pada gilirannya memang biasanya tercermin dalam peningkatan kemampuan organisasi sebagai keseluruhan.

Perubahan organisasi diharapkan dengan tujuan :
1.      Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menampung akhir daripada perubahan yang terjadi dalam banyak sekali bidang kehidupan dan terjadi di luar organisasi.
2.      Meningkatkan peranan organisasi dalam turut memilih arah perubahan yang mungkin terjadi
3.      Melakukan penyesuaian- penyesuuaian secara intern demi peningkatan kemampuan.
4.      Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja bisa tetap bertahan akan tetapi juga untuk terus bertumbuh dan berkembang.
5.      Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa sehingga para anggota organisasi tetap merasa kondusif dan terjamin meskipun terjadi perubahan-perubahan di dalam dan di luar organisasi.

Dalam melaksanakan perubahan organisasi, hal- hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1.      Bagan organisasi,
2.      Penerapan banyak sekali prinsip organisasi, menyerupai rantai komando, keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
3.      Pendelegasian wewenang
4.      Sentralisasi versus desentralisasi, terutama dalam pengambilan keputusan operasional
5.      Pengelompokkan tugas-tugas yang homogen dsb.

II.2      Jenis-jenis Perubahan
Jenis-jenis perubahan:
1)      Perubahan yang Direncanakan
Merupakan perubahan yang direncanakan  atau yang mempunyai tujuan. Sasaran perubahan  yang direncanakan yakni untuk mempertahankan organisasi tersebut agar  tetap menyerupai kini ini dan sanggup hidup terus. Perubahan yang direncanakan sanggup diartikan sebagai  sebuah perjuangan sistematik untuk mendesain ulang suatu organisasi dengan cara yang akan membantunya melaksanakan pembiasaan pada perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal atau mencapai sasaran baru. Perubahan yang direncanakan itu umumnya terjadi lantaran adanya (i)pergeseran dalam waktu, serta (ii)hubungan yang terjadi diseluruh dunia lantaran teknologi pemrosesan informasi canggih, bertambahnya globalisasi organisasi yanag berarti bahwa manager harus mempunyai banyak pandangan gres baru, produk baru, tantangan yang lebih besar. Perubahan yang direncanakan biasanya terbatasi pada dilema structural, yakni jenis perubahan yang dicoba diciptakan oleh administrasi bervariasi.  Jenis perubahan bergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Perubahan struktur sebuah organisasi bisa berupa pengaturan ulang sistem internal, menyerupai jalur komunikasi, alur kerja, atau hieraiki manajemen.
2)      Perubahan yang tidak direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan terjadi begitu saja lantaran lingkungan yang menghipnotis dan mulanya tidak mempunyai tujuan yang terencana.


II.3      Kekuatan dan Ketahanan untuk perubahan organisasi
Dalam sebuah administrasi sebuah organisasi ada hal-hal yang menjadi kekuatan yang meyebabkan terjadinya perubahan. Kekuatan-kekuatan tersebut adalah
1.      Kekuatan Kompetitif
Kompetisi (persaingan) yakni keadaan di mana ada beberapa pihak atau organisasi  yang mempunyai tujuan atau spesifikasi homogen dalam satu situasi yang bersaing untuk mencapai tujuannya secara maksimal. Kompetisi merupakan suatu kekuatan untuk merubah, lantaran jikalau suatu organisasi tidak sesuai, kurang atau melebihi pesaingnya dalam efisiensi, kualitas, atau kemampuan untuk penemuan gres atau pengembangan barang dan jasa maka ia tidak akan bisa bertahan dalam kondisi persaingan tersebut. Hal tersebut sanggup menyebabkan suatu organisasi kolaps, sehingga dengan kekuatan ini organisasi akan terus melaksanakan perubahan biar tetap bisa bertahan dalam persaingan tersebut.
2.      Kekuatan Ekonomi
Kondisi perekonomian, baik itu secara lokal, nasioanl, maupun global sangat menghipnotis keadaan suatu organisasi dalam mengambil keputusan dalam mengelola organisasi tersebut untuk tetap dalam jalur yang direncanakan semula atau melaksanakan perubahan untuk mengimbangi keadaan perekonomian. Perekonomian yang menyebabkan perubahan yakni keadaan yang cenderung labil (tidak tetap). Keadaan ini bisa berupa perubahan sistem, ideologi perekonomian, moneter, dsb.
3.      Kekuatan Politik
Baik secara pribadi maupun tidak tanpa disadari politik menjadi slah satu pemicu banyak perubahan lantaran politik akan banyak mengintervensi banyak sekali bidang. Pergantian sistem politik, dominasi politik oleh pihak tertentu, dan keadaan politik yang tidak stabil bisa turut mengubah kondisi masyarakat. Maka organisasi harus melihat dengan teliti politik menyerupai apa yang sedang berjalan dan peluang atau perubahan apa yang perlu dilakukan.
4.      Kekuatan Global
Kekuatan global sangat kompleks dan besar pengaruhnya bagi organisasi. Kekuatan global yang semakin menguasai banyak segi kehidupan memicu munculnya banyak perubahan, yang bahkan mungkin menuntut organisasi merombak banyak bagian, mulai dari struktur hingga sistem. Bentuk keleluasaan global menyerupai perluasan pasar asing, perdagangan bebas menuntut kebutuhan untuk menyesuaikan diri lebih baik terhadap kebudayaan nasional dan nilai politik, ekonomi, sosial, dan busaya ni negara mana organisasi itu berada.
5.      Kekuatan Demografi dan Sosial
Konsep ini berkaitan dengan kondisi kependudukan, masyarakat, orang per orang, karyawan, atau anggota organisasi yang terkait dengan kondisi sosial. Untuk mengatur orang-orang yang berbeda dalam organisasi harus ada cara yang efektif untuk memahami, mengendalikan, mengawasi, dan memotivasi orang-orang tersebut. Sehingga keadaan ini mau tidak mau mendorong organisasi untuk berubah mengikuti perkembangan.
6.      Kekuatan Etis
Organisasi juga penting untuk mengambil langkah untuk meningkatkan tingkah laris etis untuk menghadapi pemerintahan yang meningkat, kebutuhan sosial, dan politik biar lebih bertanggung jawab dan tingkah laris kolaborasi yang jujur. Banyak organisasi perlu menciptakan perubahan yang memungkinkan manajer dan pekerja pada semua tingkat untuk melaporkan tindakan tidak etis sehingga suatu organisasi bisa lebih cepat menghilangkan suatu tingkah laris kurang etsi dan melindungi minat umum dari anggota dan pelanggannya.

II.4      Ketahanan Terhadap Perubahan
  1. Kekuatan dan konflik
Perubahan biasanya menguntungkan beberapa orang, fungsi atau belahan pada biaya dari yang lain. Ketika perubahan menyebabkan perubahan dan konflik organisasi, suatu organisasi mungkin mempertahankannya.
  








BERSAMBUNG





Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Teori Organisasi Perubahan Dalam Organisasi"

Post a Comment