Sesungguhnya bulan Muharram yakni bulan yang agung dan diberkahi, Bulan spesial Bagi Umat Islam juga sebagai tahun gres umat islam yang Merupakan, bulan pertama dalam kalender Islam dan salah satu dari bulan haram (suci) yang Allah tegaskan dalam Firman Allah Swt. Yang Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia membuat langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram….-” (QS: At-Taubah:36).
Penanggalan atau kalender Hijriah sendiri gres ditetapkan pada masa kekhalifahan Umar bin Al-khathab atau pada tahun ke 6 sesudah wafatnya Rasulullah Saw., sebagai sebuah upaya rasionalisasi sistem penanggalan yang dipakai pada masa pemerintahannya, melihat banyaknya problem yang timbul akhir ketidakjelasakan masa awal dari penanggalan Hijriah.
Dengan ijtihad khalifah dan para sahabat saat itu, maka bencana Hijrah Rasulullah Saw. beserta para sahabat dari kota Makkah menuju kota Madinah (622M) dijadikan sebagai awal patokan Kalender Hijriah dengan menghilangkan seluruh bulan-bulan pemanis (interkalasi) dalam periode 9 tahun.
Ditentukanya bencana Hijrah sebagai awal dari penaggalan Hijriah mengandung makna historis yang sangat dalam. Imam Sakhawi dalam kitabnya Al-I’laan bi al-tawbikh liman dzamma al-Tarikh menyampaikan bahwa bulan Muharram sebagai awal bulan penanggalan Hijriah alasannya niat Rasulullah Saw. untuk berhijrah sudah ada semenjak bulan tersebut (Muharram), inilah maka penentuan Hijrah sebagai awal Hijriah yakni sangat tepat, mengingat nilai, pesan yang tersirat dan tauladan dari bencana tersebut.
Dari Abu Bakroh dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
“… satu tahun itu ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan haram yaitu tiga bulan yang berturut-turut, Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram, serta Rajab Mudlor yang berada di antara bulan Jumada dan Sya’ban". (HR Bukhari 2958).
Kenapa Dinamakan Bulan Muharram alasannya dia yakni bulan yang diharamkan dengan penegasan yang kuat. Allah berfirman : “Jangan kalian menzhalimi diri kalian pada bulan-bulan tersebut” Maksudnya: pada bulan-bulan haram tersebut, alasannya dosa pada bulan tersebut lebih berat dibanding dosa di bulan-bulan lain.
Sesungguhnya perbuatan zhalim pada bulan-bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada pada bulan-bulan lain. Meskipun zhalim, bagaimanapun juga merupakan dosa besar, tetapi Allah membesarkan sesuatu yang Ia kehendaki. Beliau juga mengatakan: “Sesungguhnya Allah menentukan beberapa pilihan dari makhluk-Nya, Allah telah menentukan rasul (utusan) dari para malaikat sebagaimana Allah juga menentukan rasul dari umat manusia, Allah menentukan dzikir dari kalam-Nya, menentukan masjid-masjid dari bumi-Nya, menentukan bulan Ramadlan dan bulan-bulan haram dari seluruh bulan, menentukan hari Jum’at dari seluruh hari dalam satu pekan, menentukan lailatul qadar dari seluruh malam, maka agungkanlah apa yang telah Allah agungkan, alasannya berdasarkan para ulama segala sesuatu itu mempunyai kedudukan agung jikalau memang telah Allah berikan kedudukan agung padanya. (Diringkas dari Tafsir Ibnu Katsir rahimahullah; tafsir surat At Taubah 36).
Keutamaan Memperbanyak Puasa Pada Bulan Muharram
Diriwayatkan dari Abu Hurairah dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
“Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan yakni puasa pada “bulan Allah” yang namanya bulan Muharram.” (HR Muslim nomor 1982). Kata “bulan Allah” menunjukan bahwa bulan tersebut mempunyai keagungan alasannya disandarkan kepada Allah. Al-Qari mengatakan: Yang sanggup dipahami secara eksklusif dari hadits ini yakni bahwa hal ini meliputi seluruh hari pada bulan Muharram.
0 Response to "Definisi Dan Seputar Bulan Muharam"
Post a Comment