Pengertian Ta’aruf Serta Alasan Dan Modelnya. Proses ta’aruf dilakukan untuk meminimalis fenomena negatif salah satunya resiko kepudaran rumah tangga yang berpotensi diri tidak sakinah. Kasus pudarnya rumah tangga kian meluas dan mengancam unit terkecil. Pentingnya ta’aruf semoga calon pasangan mengetahui calon dari segi agama, akhlak, wajah serta latar belakang, ta’aruf juga sebagai jembatan yang memperdekat jarak untuk melihat apakah calon tersebut cocok atau tidak, ta’aruf juga sanggup mempersempit ruang penyesalan sehabis menikah, timbulnya penerimaan dan kesadaran penuh dalam mengarungi perahu rumah tangga, serta menyederhanakan dilema atau langkah menuju perkawinan yang memang sederhana semoga tidak berbelit-belit.
Proses ta’aruf memungkinkan seseorang untuk menolak dikala ia tidak berkenan dengan calon yang akan dijodohkan sebab proses tersebut tidak membuka kontak fisik dalam bentuk apapun sehingga para calon tidak sanggup bebas melaksanakan apa saja. Proses ta’aruf menuntut pasangan untuk tidak membuatkan rasa cinta sebelum menikah.
Definisi Ta'aruf
Menurut Wikipedia Definisi Ta'aruf yaitu kegiatan berkunjung ke rumah seseorang untuk berkenalan dengan penghuninya.Taaruf sanggup menjadi langkah awal untuk mengenalkan dua keluarga yang akan menjodohkan salah satu anggota keluarga. Taaruf sanggup pula dilakukan bila kedua belah pihak keluarga oke dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke pernikahan.
Taaruf berbeda dengan pacaran. Taaruf secara syar'i diperintahkan oleh Nabi Muhammad bagi pasangan yang ingin menikah. Perbedaan antara pacaran dengan taaruf yaitu dari segi tujuan dan manfaat. Menurut Islam, pacaran dianggap sebagai kesenangan yang tidak berlangsung lama, dan dianggap jalan menuju perbuatan zina dan maksiat.
Menurut Abdullah menawarkan pengertian ta’aruf, yaitu: “Ta’aruf sebagai proses mengenal dan penjajakan calon pasangan dengan pemberian dari seseorang atau forum yang sanggup mendapatkan amanah sebagai perantara atau perantara untuk memilihkan pasangan sesuai dengan kriteria yang diinginkan sebagai proses awal untuk menuju pernikahan” (dalam Filah, 2011).
Ta’aruf berasal dari ta’arrofa yang artinya menjadi tahu, yang asal akarnya ‘a-ro-fa yang berarti mengenal-perkenalan. Mengenai makna dasar ta’aruf diperkuat dengan klarifikasi Al-Qur’an Surah Al-Hujurah ayat 13: Yang artinya: “Hai manusia! Sesungguhnya Kami membuat kau dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menyebabkan kau berbangsa-bangsa dan bersuku-suku lit a’ārafū (supaya kau saling kenal)… bersama-sama Allah maha mengetahui lagi amah mengenal.”(QS. Al-Hujurat : 13).
Alasan Ta’aruf
Alasan orang menentukan ta’aruf sebagai proses pencarian dan penjajakan calon pasangan hidupnya yaitu sebab proses ta’aruf ini sesuai dengan fatwa Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadist, antara lain:
- Ta’aruf menjauhkan diri dari perbuatan zina. Secara tegas Rasulullah SAW bersabda: “Telah ditakdirkan bagi anak Adam bagiannya dari zina yang niscaya akan ia lakukan dan tidak sanggup dihindari. Adapun mata, maka zinanya yaitu melihat, zinanya indera pendengaran yaitu mendengar, sedangkan zinanya pengecap yaitu berbicara dan zinanya tangan yaitu menyentuh dan zinanya kaki yaitu melangkah, sedangkan zinanya hati yaitu membayangkan dan berangan-angan, adapun yang akan membuktikannya yaitu kemaluan, ataupun mendustakannya”.
- Meyakinkan individu yang ta’aruf bahwa jodoh mereka sesuai dengan diri mereka sendiri, bila ia yaitu laki-laki yang baik, maka jodohnya kelak yaitu perempuan yang baik, begitupula sebaliknya. Sehingga mereka yang ta’aruf tidak merasa takut lagi dengan siapa pun jodoh mereka kelak.
- Proses ta’aruf yang selalu didampingi oleh murobbi dalam setiap pertemuannya merupakan sebuah proses perkenalan laki-laki dan perempuan yang sesuai dengan fatwa Islam.
- Keutamaan dalam pemilihan pasangan melalui ta’aruf yaitu sebab dalam proses ini landasan agama seseorang menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pasangan. Murobbi dalam proses ta’aruf selain berfungsi menjadi perantara antara laki-laki dan perempuan yang ingin menikah, juga berperan menjadi informan perihal bagaimana agama individu yang ta’aruf tersebut. Agama disini maksudnya menggambarkan bagaimana tingkat pemahaman individu perihal Islam dan aplikasi individu tersebut dalam menjalankan fatwa Islam dalam kehidupannya sehari-hari.
Model-Model Ta’aruf
- Otoritas Pembina Pembina disini yaitu guru ngaji atau ustadz. Proses ta’aruf pada model ini berjalan sangat ketat. Interaksi antara kedua pasangan yang akan ta’aruf menerima pengawasan intensif. Pertemuan-pertemuan harus dengan sepengetahuan pembina.
- Rekomendasi Teman. Pada model ta’aruf ini calon pendamping direkomendasikan oleh teman. Jika orang tersebut setuju, maka proses dilanjutkan dengan memberitahukan kepada pembina. Apabila pembina setuju, maka proses dilanjutkan dengan mempertemukan kedua pasangan tersebut dengan didampingi training atau sobat yang merekomendasikan tersebut.
- Pilihan Pribadi Model ini tidak jauh berbeda dengan model kedua yaitu rekomenda si teman. Dalam hal ini orang yang akan ta’aruf sudah pernah melihat calon yang akan berproses dalam ta’aruf tersebut. Cara yang ditempuh yaitu dengan meminta pemberian pembina atau orang lain.
0 Response to "Definisi Dan Pengertian Ta’Aruf Serta Alasan Dan Modelnya"
Post a Comment