Contoh Dan Klarifikasi Perihal Beauchamp's System



Beauchamp’s system
Model pengembangan kurikulum ini dikembangkan oleh Beauchamp spesialis kurikulum. Beauchamp mengemukakan lima hal didalam suatu pengembangan kurikulum.

Pertama, memutuskan arena atau lingkup wilayah yang akan dicakup oleh kurikulum tersebut.
A.    MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM TIPE RALPH  TYLER
Model pengembangan kurikulum yang dikemukakan Tyler (1949) diajukan berdasarkan pada beberapa pertanyaan yang mengarah pada langkah-langkah dalam pengembangan kurikulum. Pertanyaan-pertanyaan tersebut yakni :
1) Tujuan pendidikan apa yang harus dicapai oleh sekolah?
2) Pengalaman-pengalaman pendidikan apakah yang semestinya diberikan untuk mencapai tujuan pendidikan?
3) Bagaimanakah pengalaman-pengalaman pendidikan sebaiknya diorganisasikan?
4) Bagaimanakah memilih bahwa tujuan telah tercapai?

Oleh alasannya itu, berdasarkan Tyler ada empat tahap yang harus dilakukan dalam pengembangan kurikulum, yang meliputi :
1) Menentukan tujuan pendidikan
2) Menentukan proses pembelajaran yang harus dilakukan
3) Menentukan organisasi pengalaman belajar
4) Menentukan penilaian pembelajaran
Berikut ini penjelasan setiap tahapan model pengembangan kurikulum Tyler.
1) Menentukan Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan arah atau target selesai yang harus dicapai dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Tujuan pendidikan harus menggambarkan sikap selesai sesudah penerima didik mengikuti kegiatan pendidikan, sehingga tujuan tersebut harus dirumuskan secara terang hingga pada rumusan tujuan khusus guna memepermudah pencapaian tujuan tersebut.
Ada tiga aspek yang harus dipertimbangkan sebagai sumber dalam penentuan tujuan pendidikan berdasarkan Tyler, yaitu : a) hakikat penerima didik b) kehidupan masyarakat masa sekarang c) pandangan para hebat bidang studi. Ketiga aspek tersebut harus dipertimbangkan dalam penentuan tujuan pendidikan umum. Penentuan tujuan pendidikan dengan berdasarkan masukan dari ketiga aspek tersebut, selanjutnya di filter oleh nilai-nilai filosofis masyarakat dan filosofis pendidikan serta psikologi belajar.
Ada lima faktor yang menjadi arah penentuan tujuan pendidikan, yaitu : pengembangan kemampuan berfikir, membantu memperoleh informasi, pengembangan sikap kemasyarakatan, pengembangan minat penerima didik dan pengembangan sikap sosial.
2) Menentukan Proses Pembelajaran
Setelah penetapan tujuan, selanjutnya yakni memilih proses pembelajaran apa yang paling cocok dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam penentuan proses pembelajaran yakni persepsi dan latar belakang kemampuan penerima didik. Artinya, pengalaman yang sudah dimiliki siswa harus menjadi materi pertimbangan dalam memilih proses pembelajaran selanjutnya. Dalam proses pembelajaran akan terjadi interaksi antara penerima didik dengan lingkungan atau sumber berguru yang tujuannya untuk membentuk sikap, pengetahuan dan keterampilan sehingga menjadi sikap yang utuh. Oleh alasannya itu ketetapan dalam pemilihan proses pembelajaran sangat memilih pencapaian tujuan yang telah di tetapkan.
3) Menentukan Organisasi Pengalaman Belajar
Setelah proses pembelajaran ditentukan, selanjutnya memilih organisasi pengalaman belajar. Pengalaman berguru di dalamnya meliputi tahapan-tahapan berguru dan isi atau materi belajar. Bahan yang harus dipelajari penerima didik dan pengalaman berguru apa yang harus dilakukan di organisasi sedemikian rupa sehingga sanggup memudahkan dalam pencapaian tujuan. Kejelasan tujuan, materi berguru dan proses pembelajaran serta urutan-urutan akan mempermudah untuk memperoleh citra ihwal penilaian pembelajaran apa yang sebaiknya di gunakan.
Pengorganisasian pengalaman berguru bisa dilakukan secara vertikal maupun horizontal serta memerhatikan aspek kesinambungan.
Penjelasan lebih lanjut ihwal pengorganisasian materi akan di sajikan dalam pembahasan tersendiri.
4) Menentukan Evaluasi Pembelajaran
Menentukan jenis penilaian apa yang cocok digunakan, merupakan kegiatan selesai dari model Tyler. Jenis penilaian yang  akan digunakan, harus diubahsuaikan dengan jenis dan sifat dari tujuan pendidikan atau pembelajaran, materi pembelajaran, dan proses  berguru yang telah ditetapkan sebelumnya. Agar penetapan jenis penilaian bisa tepat, maka para pengembangan kurikulum disamping harus memerhatikan komponen-komponen kurikulum lainnya, juga harus memerhatikan prinsip-prinsip penilaian yang ada.[1]

 Model Miller-Seller merupakan pengembangan kurikulum kombinasi dari model transmisi (Gagne) dan model transaksi (Taba’s & Robinson). Langkah pertama yakni menguji dan mengklarifikasi orientasi. Menurut Miller dan Seller, ada tiga jenis orientasi kurikulum yaitu transmisi, transaksi, dan transformasi. Langkah berikutnya yakni menyebarkan tujuan umum (aims) dan menyebarkan tujuan khusus berdasarkan orientasi kurikulum yang bersangkutan. Langkah selanjutnya yakni identifikasi model mengajar. Model mengajar harus diubahsuaikan dengan tujuan umum ataupun tujuan khususnya, struktur harus sesuai dengan kebutuhan siswa, guru harus memahami model yang disajikan, harus mempunyai sumber yang essensial dalam pengembangan model. Langkah yang terakhir yakni implementasi, penerapan kurikulum berdasarkan langkah-langkah sebelumnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Dan Klarifikasi Perihal Beauchamp's System"

Post a Comment