Contoh Po Kepemimpinan

( 18 halaman )



BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

            kepemimpinan di definisikan sebagai kemampuan untuk mensugesti suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan.  Ada beberapa pengertian kepemimpinan berdasarkan para ahli, menyerupai :
Paul Hersey dan Kenneth H Blanchard (1977: 83-84) mengemukakan beberapa definisi kepemimpinan, antara lain:
1.       Kepemimpinan ialah kegiatan dalam mensugesti orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (George P Terry).
2.      Kepemimpinan ialah kegiatan mensugesti orang lain biar ikut serta dalam mencapai tujuan umum (H.Koontz dan C. O'Donnell).
3.       Kepemimpinan sebagai dampak antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan (R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik).

Untuk lebih mendalami pengertian kepemimpinan, di bawah ini akan dikemukakan beberapa definisi kepemimpinan lainnya menyerupai yang dikutip oleh Gary Yukl (1996: 2), antara lain:
1.      Kepemimpinan ialah peningkatan dampak bertahap pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi (Katz dan Kahn)
2.       Kepemimpinan ialah proses mensugesti aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan (Rauch dan Behling)
3.      Kepemimpinan ialah proses memberi arti terhadap perjuangan kolektif yang menjadikan kesediaan untuk melaksanakan perjuangan yang diinginkan untuk mencapai sasaran (Jacobs dan Jacques)

Menurut Wahjosumidjo (1984: 26) butir-butir pengertian dari banyak sekali definisi kepemimpinan, pada hakekatnya memperlihatkan makna :
1.      Kepemimpinan ialah sesuatu yang menempel pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu menyerupai kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.
2.      Kepemimpinan ialah serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak sanggup dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau sikap pemimpin itu sendiri
3.      Kepemimpinan ialah proses antar relasi atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi.

2.2 TIPE KEPEMIMPINAN

Tipe Otokratik
          Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik menyampaikan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik ialah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, menyerupai mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka.

            pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian kiprah tanpa mengkaitkan pelaksanaan kiprah itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.

            Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya dalam menegakkan disiplin memperlihatkan keakuannya bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi memakai pendekatan punitif dalam hal terjadinya penyimpangan oleh bawahan.

1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
            Tipe kepemimpinan karismatis mempunyai kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mensugesti orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap mempunyai kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik mempunyai inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan dampak dan daya tarik yang amat besar.

2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
            Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut:
 (1) mereka menganggap bawahannya sebagai insan yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan
(2) mereka bersikap terlalu melindungi.
 (3) mereka jarang memperlihatkan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri.
(4) mereka hampir tidak pernah memperlihatkan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif (5) mereka memperlihatkan atau hampir tidak pernah memperlihatkan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk membuatkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri
(6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

            Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan ialah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikapover-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.

3. Tipe Kepemimpinan Militeristik
            Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat menyerupai dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak memakai sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan gejala kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.

4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
            Kepemimpinan otokratis mempunyai ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi info yang mendetail ihwal rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua kebanggaan dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.

5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
            Pada tipe kepemimpinan ini simpel pemimpin tidak memimpin, ia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak mempunyai keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak bisa melaksanakan koordinasi kerja, tidak bisa membuat suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau alasannya ialah sistem nepotisme. Oleh alasannya ialah itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.

6. Tipe Kepemimpinan Populistis
            Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta sumbangan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.

7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
            Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang bisa menyelenggarakan tugas-tugas manajemen secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang bisa menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh alasannya ialah itu sanggup tercipta sistem manajemen dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini dibutuhkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.

8. Tipe Kepemimpinan Demokratis
            Kepemimpinan demokratis berorientasi pada insan dan memperlihatkan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penitikberatan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para seorang hebat dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.

2.3 MACAM-MACAM GAYA KEPEMIMPINAN
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
          Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian kiprah dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan kiprah yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
          Gaya kepemimpinan demokratis ialah gaya pemimpin yang memperlihatkan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memperlihatkan banyak info ihwal kiprah serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
          Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian problem yang dihadapi.
Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian ialah :
1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
4. Gaya Kepemimpinan Moralis

1. Gaya Kepemimpinan Karismatik
          Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini ialah bisa menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka bisa menarik orang untuk tiba kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang tiba ini akan kecewa alasannya ialah ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memperlihatkan alasan, seruan maaf, dan janji.
Karakteristik pokok kepemimpinan karismatik :
·         Visi dan artikulasi. Dia mempunyai visi- membuktikan idealisme mencapai tujuan-yang dibutuhkan lebih baik dimasa tiba dari pada hanya status quo. Mereka selalu mencari kebenaran bab visi penting yang tidak dimengerti orang lain.
·          Risiko personal. Pemimpin karismatik menempatkan risiko personal, biaya tinggi, dan memakai kepuasan untuk mencapai visinya.
·          Peka terhadap lingkungan. Mereka menilai secara realistis hambatan lingkungan dan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk membuat suatu perubahan.
·          Kepekaan mengikuti kepentingannya. Pemimpin karismatik merupakan prespektif membantu yang lain dan tanggap terhadap kepentingan dan perasaannya.
·          Perilaku yang tidak konvensional. Hal itu memakai karisma dalam sikap bahwa hal tersebut dirasa menyerupai novel dan menandingi aturan.
2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
          Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banya          k orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi laba dirinya. Sisanya, melihat dari sisi laba lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan ialah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup mendapatkan tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa mendapatkan perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.

3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
          Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang bisa menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika ia menetapkan suatu tujuan, itu ialah harga mati, tidak ada alasan, yang ada ialah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam ialah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan ialah prinsip hidupnya.

4. Gaya Kepemimpinan Moralis
          Kelebihan dari gaya kepemimpinan menyerupai ini ialah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka mempunyai tenggang rasa yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang tiba alasannya ialah kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan menyerupai ini ialah emosinya. Rata orang menyerupai ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.
Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih menentukan gaya kepemimpinan demokratis.
Karena melalui gaya kepemimpinan menyerupai ini semua permasalahan sanggup di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga relasi atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik.







BERSAMBUNG






Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Po Kepemimpinan"

Post a Comment