Definisi Dan Pengertian Tunagrahita Serta Penjabaran Dan Cara Pencegahannya

Pengertian Tunagrahita Serta Klasifikasi dan Cara Pencegahannya. Jika Dilihat dari tingkat kecerdasannya, ada anak normal, ada anak di bawah normal, dan ada anak di atas normal. Sehingga dalam belajarnya pun ada anak yang lamban, ada anak yang biasa-biasa saja, bahkan ada anak yang cepat. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas wacana anak yang termasuk kategori lamban dalam belajarnya. Mereka mempunyai tingkat kecerdasan jauh di bawah rata-rata anak normal, sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan sekolah yang diperuntukan bagi belum dewasa normal. Mereka membutuhkan pelayanan penddidikan khusus. Anak ini disebut anak kolot mental. Istilah resminya di Indonesia menyerupai dikemukakan Mohammad Amin (1995 : 11) yang dikutip dari Peraturan Pemerintah nomor 72 thun 1991, yaitu anak tunagrahita.

Definisi Tunagrahita

Pengertian Tunagrahita yaitu keadaaan keterbelakangan mental, keadaan ini dikenal juga retardasi mental (mental retardation). Anak tunagrahita mempunyai IQ di bawah rata-rata anak normal pada umumnya, sehingga mengakibatkan fungsi kecerdasan dan intelektual mereka terganggu yang mengakibatkan permasalahan-permasalahan lainnya yang muncul pada masa perkembangannya.

Tunagrahita sering disepadankan dengan istilah-istilah, sebagai berikut:
  1. Lemah pikiran (Feeble Minded)
  2. Terbelakang mental (Mentally Retarded)
  3. Bodoh atau dungu (Idiot)
  4. Pandir (Imbecile)
  5. Tolol (Moron)
  6. Oligofrenia (Oligophrenia)
  7. Mampu Didik (Educable)
  8. Mampu Latih (Trainable)
  9. Ketergantungan penuh (Totally Dependent) atau butuh rawat
  10. Mental Subnormal
  11. Defisit Mental
  12. Defisit Kognitif
  13. Cacat Mental
  14. Defisiensi Mental
  15. Gangguan Intelektual

Klasifikasi Tunagrahita

Klasifikasi anak tunagrahita berdasarkan AAMD (American Assosiation on Mental Deficiency) dan PP No. 72 tahun 1991 dalam Amin (1995:22-24) pembagian terstruktur mengenai anak tunagrahita terbagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut :
  1. Tunagrahita ringan. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini meskipun kecerdasannya dan pembiasaan sosialnya terhambat, namun mereka mempunyai kemampuan untuk berkembang dalam bidang pelajaran akademik, penyesuaian sosial dan kemampuan bekerja.
  2. Tunagrahita sedang. Anak tunagrahita sedang mempunyai kemampuan intelektual umum dan pembiasaan sikap di bawah tunagrahita ringan. Mereka sanggup berguru keterampilan sekolah untuk tujuan-tujuan fungsional, mencapai suatu tingkat “tanggung jawab sosial” dan mencapai penyesuaian sebagai pekerja dengan bantuan.
  3. Tunagrahita berat dan sangat berat. Anak yang tergolong dalam kelompok ini pada umumnya hampir tidak mempunyai kemampuan untuk di latih mengurus diri sendiri melaksanakan sosialisasi dan bekerja. Di antara mereka (sampai batas tertentu) ada yang sanggup mengurus diri sendiri dan sanggup berkomunikasi secara sederhana serta sanggup beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya yang sangat terbatas.

Cara Pencegahan Tunagrahita

  1. Diagnostik prenatal. Yaitu suatu perjuangan memeriksakan kehamilan untuk menemukan kemungkinan kelainan-kelainan pada janin.
  2. Imunisasi. dilakukan terhadap ibu hamil dan balita supaya terhindar dari penyakit-penyakit yang sanggup mengganggu perkembangan anak.
  3. Tes darah. Ini dilakukan terhadap pasangan calon suami istri untuk menghidari kemungkinan menurunkan benih-benih yang berkelainan,
  4. Pemeliharaan kesehatan. Ibu hamil hendaknya memeriksakan kesehatan secara rutin. Juga menyediakan masakan bergizi yang cukup, menghindari radiasi, dan sebagainya.
  5. Program KB. Ini diharapkan untuk mengatur kehamilan dan membina keluarga yang sejahtera.

Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Tunagrahita

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Definisi Dan Pengertian Tunagrahita Serta Penjabaran Dan Cara Pencegahannya"

Post a Comment