Asslamualaikum Wr. Wb. Apakabar Sobat KAI pada Kali Ini Kita Membahas Mengenai Jihat akhir-akhir ini, istilah jihad sering diselewengkan oleh sebagian kelompok. Makna jihad telah disamakan dengan bentuk terorisme hem tidak sesuikan dibenak sobat. Barang siapa melaksanakan bunuh diri dengan bom guna membunuh kaum kafir, meskipun tanpa alasan benar, dikategorikan sebagai mujahid. Kekacauan di muka bumi akhir ulah para teroris dianggap sebagai jihad.
Teror bom kian mengancam beberapa kawasan yang “diperkirakan” banyak diTempati atau didatangi kaum kafir. Meskipun ada orang muslim yang mati dalam pembunuhan massal itu, para teroris menganggapnya sebagai bentuk jihad, mati di jalan Allah demi membela agama. Padahal, insiden semacam ini sungguh menyedihkan lantaran para teroris hanya optimis mencium busuk nirwana versi mereka bukan berjihad.
Jihad dipraktikkan untuk melaksanakan misi utama manusia, yakni menegakkan peraturan Allah atau menjaga agama Islam tetap tegak sesuai dengan garis usaha para Rasul dan Al-quran. Jihad yang dilakukan Rasulullah yaitu berdakwah biar insan meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada peraturan Allah. Itulah jihad yang benar berdasarkan Islam.
Islam merupakan pemikiran agama yang bersih, mengajarkan cinta kasih, dan yang lebih utama Salah satu bukti kasih sayang Islam pada umat insan ialah tidak membenarkan terjadinya pertumpahan darah insan tanpa alasan yang terperinci dan benar. Allah swt. berfirman dalam surat Al-An’am ayat 151 yang Artinya :
“Janganlah kau membunuh nyawa yang diharamkan Allah –untuk dibunuh– keuali dengan alasannya ialah yang benar."
Al-Baghawi memperlihatkan klarifikasi bahwa yang dimaksud pembunuhan haram dalam ayat tersebut ialah membunuh seorang mukmin dan orang kafir yang terikat perjanjian keamanan dengan umat Islam, kecuali dengan alasannya ialah yang benar. Sebab yang benar dalam hal ini ialah alasannya ialah yang menciptakan orang itu pantas dibunuh, contohnya lantaran murtad, bunuh balas bunuh, dan perzinahan yang mengharuskan eksekusi rajam bagi pelaku.
Terkait pembunuhan yang diharamkan ini, Rasulullah pun bersabda:
“Barang siapa yang membunuh seorang kafir yang terikat perjanjian dengan kaum muslimin maupun dengan pemerintahannya, maka dia tidak akan mencium busuk surga. Sesungguhnya, baunya itu akan tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun.” (HR Bukhari)
Hadis tersebut dengan terperinci menyatakan bahwa membunuh seorang kafir yang terikat perjanjian dengan kaum muslimin dan pemerintahannya merupakan dosa besar. Selain itu, Islam tidak memperbolehkan acara bunuh diri meskipun dengan tujuan baik, contohnya untuk memerangi musuh. Dengan demikian, sikap para teroris yang menasbihkan jihad dalam peristwa bom bunuh dirinya sangat patut dipertanyakan, jihad atau bukan?
Jihad dan Terorisme
Pada dasarnya, setiap orang yang melaksanakan perbuatan dosa sudah menyadari bahwa kesudahannya ialah siksa. Namun, tidak demikian bagi para teroris yang melaksanakan pengeboman dan agresi bunuh diri. Mereka justru merasa besar hati serta mengelu-elukan dirinya sebagai mujahid dan berjihad yang sudah niscaya masuk surga.
Seorang pelaku bom bunuh diri, bahkan, sempat menciptakan rekaman berupa pesan bagi orangtuanya biar tidak sedih. Dengan penuh optimisme, sang pelaku peledakan itu berkata bahwa ia lebih dulu ada di nirwana dan kelak akan bersama-sama dengan kedua orangtuanya. Sungguh optimisme yang keliru dan mendahului Kehendak Tuhan.
Padahal, hal itu tolong-menolong merupakan kecerdikan busuk setan bukan jihad. Allah pun menyatakan dalam firmannya bahwa orang yang paling merugi amalnya ialah orang-orang yang usahanya di dunia sia-sia, sementara mereka menganggap telah melaksanakan kebaikan sebaik-baiknya.
Terorisme tidak sanggup dimasukkan ke dalam jihad. Jihad berbentuk peperangan harus terperinci pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam perang tersebut, menyerupai jihad dalam perang Nabi Muhammad Saw. mewakili Madinah melawan Makkah dan para sekutunya. Alasan perang dan berjihad tersebut dipicu terutama oleh kezaliman kaum Quraisy yang sudah melanggar hak hidup kaum muslimin di Makkah.
"Mengapa kau tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun bawah umur yang semuanya berdoa: Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau." (QS 4:75)
Perang yang bertujuan menegakkan Islam tetapi tidak mengikuti sunnah Rasul, tidak sanggup dikatakan sebagai jihad. Sunnah Rasul untuk menegakkan Islam dimulai dengan dakwah tanpa kekerasan, hijrah ke kawasan yang kondusif dan mendapatkan dakwah Rasul, gres lalu mengaplikasikan suatu masyarakat Islami yang tujuannya untuk menegakkan kekuasaan Allah di muka bumi.
Makna Jihad Sebenarnya
Sesungguhnya, mujahid sejati ialah orang yang bisa menundukkan hawa nafsunya untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah. Termasuk, memerangi orang kafir dengan cara yang benar, bukan melaksanakan perbuatan dosa dan pelanggaran lain. Rasulullah bersabda, “Orang yang berjihad ialah orang yang berjuang menundukkan dirinya dalam ketaatan kepada Allah.” (HR Ahmad)
Dengan demikian, terperinci sudah bahwa agresi terorisme bukanlah jihad. Terorisme sanggup diartikan sebagai sikap yang mengakibatkan kekacauan serta kerusakan di muka bumi. Seperti yang kita ketahui, Allah swt. sangat membenci hal itu menyerupai yang tertuang dalam surat Al-Qashash ayat 77.
“Janganlah kau berbuat kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang menebarkan kerusakan.”
Pahami Dalil Jihad Secara Utuh
Dengan maraknya insiden memilukan ini, kaum muslimin sepatutnya meningkatkan pemahaman agama serta berusaha mengamalkannya, khususnya perihal jihad. Sesungguhnya, agresi para teroris tersebut merupakan bentuk penyelewengan atas dalil atau ayat yang disampaikan Allah untuk memerangi orang kafir tanpa mempertimbangkan alasannya.
Oleh alasannya ialah itu, pahamilah dalil jihad secara utuh biar mata Anda terbuka untuk menghentikan dan terhindar dari perbuatan yang merugikan insan dan bumi serta dimurkai Allah.
Satu hal yang tidak kalah penting, tidak semua laki-laki bercelana di atas mata kaki dan berjenggot serta perempuan bercadar merupakan jaringan teroris. Rasulullah menganjurkan laki-laki untuk memelihara jenggot dan menggunakan celana di atas mata kaki. Bahkan, istri dia pun mengenakan cadar. Lantas, apakan Rasulullah dan keluarganya terlibat agresi terorisme?
Pelaksanaan Jihad
Pelaksanaan jihad sanggup dilakukan dengan Cara Berikut:
Jihad dalam konteks langsung yaitu berjihad dan berusaha membersihkan pikiran dari pengaruh-pengaruh pemikiran selain Allah dengan cara melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Jihad dalam komunitas, yaitu berusaha biar agama Islam di masyarakat tetap tegak bangun dengan berdakwah.
Jihad dalam kedaulatan ialah berupaya menjaga kedaulatan dari serangan luar, termasuk pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar. Jihad ini berlaku hanya pada daulah yang menggunakan Din Islam secara kaffah atau menyeluruh.
Sebenarnya, kalau dikaji dengan baik perihal hukum-hukum jihad yang sudah dijelaskam dalam syari’at Islam, kita akan tahu bahwa tidak ada sesuatu apapun yang dibutuhkan oleh insan kecuali Islam sudah memperlihatkan petunjuk yang Nyata dan jelas. Dengan begitu, kita akan semakin mengerti bagaimana Allah SWT, tidak akam membiarkan hamba-Nya berada dalam kebingungan dan duduk kasus yang mengahadangnya.
sekian dulu teman Penjelasan Kali Ini Semoga Ada Manfaatnya Bagi kita semua. Wassalmualaikum Wr. Wb.
0 Response to "Lengkap Jihad"
Post a Comment